Minggu, 16 November 2014

Filled Under:

Indonesia Diprediksi Menjadi Raksasa Otomotif

Pertumbuhan industri di Indonesia termasuk otomotif semakin pesat, hal ini terlihat dari penjualan mobil selama beberapa tahun terakhir yang mencapai angka 1-2 juta unit per tahun. Daftar Harga - Berita Otomotif - Mobil Baru - Ekonom Cyrillus Harinowo menjelaskan bahwa Indonesia akan memasuki dekade keemasan yang berlangsung pada periode 2014-2024. Menurutnya ada banyak alasan yang akan mendorong Indonesia mencapai era keemasan tersebut, salah satunya adalah pertumbuhan pesat industri-industri yang sudah ada seperti otomotif.

"Berbagai industri di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang pesat selama 10 tahun mendatang. Industri otomotif kita akan menjadi raksasa otomotif global dengan penjualan mobil pada 2024 mencapai 3 - 4 juta unit. Indonesia akan masuk 10 besar industri otomotif dunia," jelas Harinowo dalam acara Workshop Media Bank BCA di Yogyakarta (7/11).

Menurut dia, industri lainnya yang akan tumbuh pesat dalam 10 tahun ke depan adalah industri fast moving cunsomer goods (FMCG) atau industri barang-barang yang dapat diproduksi dengan cepat tetapi harganya murah terutama pada produk-produk kelas premium. Bakti Kita - Otoindo - Carstren - Selain industri FMCG, industri elektronik juga semakin cemerlang. "Pada dekade mendatang akan menjadi golden years bagi existing industries, di samping itu bisnis-bisnis baru di tahun-tahun mendatang jugaakan semakin bermunculan," jelas dia.

Industri-industri baru yang akan bermunculan tersebut adalah industri yang berbasis pada renewable products seperti bio diesel, bio etanol, dan bio plastic. Selain itu industri-industri strategis seperti pesawat terbang, perkapalan, dan persenjataan.

"Satu hektar (ha) lahan di Amerika Serikat menghasilkan 3.000 liter bio etanol dari jagung. Di Brasil menghasilkan 7.500 liter dari tebu. Dengan varietas singkong yang baru, Indonesia bisa menghasilkan 15.000 liter bio etanol dari singkong," lanjut dia.

Optimisnya Harinowo tersebut ternyata berlawanan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pada kuartal III 2013 pertumbuhan ekonomi hanya 5, 01% , melambat dibandingkan dengan kuartal 2 2014 yang mencapai 5, 12%.

Namun ia tetap yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 6% karena didorong oleh mulai terbangunnya konektivitas dan membaiknya kinerja industri.

"Saya malah yakin 5,8% dapat terlampaui, atau malah sampai 6%," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar